Jakarta, bincang.id – PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra (PHE OSES) mengembangkan inovasi automasi perawatan sumur yang dinamai Optimized Oilfield Integration Platform (OOIP). Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan ketepatan implementasi rencana perbaikan sumur hingga mencapai 100 persen.
Senior Manager Subsurface Development & Planning PHE OSES Khafidul Malik mengatakan bahwa metode OOIP berhasil mengatasi berbagai persoalan operasional melalui automasi dan integrasi data.
“Dengan metode OOIP, kami berhasil memitigasi persoalan yang selama ini dihadapi dengan automasi dan integrasi data,” jelasnya di Jakarta, Senin (24/3).
Aplikasi OOIP menjadi salah satu terobosan teknologi yang sukses mengintegrasikan proses evaluasi pekerjaan perawatan sumur minyak dan gas secara otomatis dan efisien melalui digitalisasi proses. Metode ini memanfaatkan teknologi machine learning untuk melakukan evaluasi otomatis terhadap kinerja sumur minyak dan gas.
Dalam periode 2021–2023, lebih dari lima belas persen rencana perbaikan sumur mengalami kendala dalam pelaksanaannya. Tim inovasi menemukan lima masalah utama, antara lain format transfer data yang tidak seragam, proses evaluasi kandidat sumur yang manual, dokumen eksternal yang tidak terpusat, koordinasi yang kurang efisien, serta basis data yang tidak terintegrasi.
Dengan metode OOIP berbasis automasi ini, seluruh divisi dapat bekerja secara sinkron dalam satu platform yang sama. Data yang sebelumnya tersebar kini telah tersentralisasi dalam satu database yang dapat diakses oleh semua pihak terkait secara real-time.
Ketua Proyek Tim OOIP Bhaskara Aji menjelaskan beberapa fitur unggulan dalam aplikasi ini, salah satunya adalah automated calculation atau kalkulasi otomatis. Fitur ini memungkinkan perhitungan potensi produksi minyak, estimasi biaya perbaikan, dan aspek ekonomi lainnya secara otomatis dan akurat.
Setelah itu, aplikasi ini juga mampu melakukan identifikasi prioritas sumur berdasarkan potensi ekonomis serta tingkat kondisi sumur. Dengan demikian, perawatan atau perbaikan dapat direncanakan dengan lebih efektif dan efisien.
“Metode OOIP dapat mendeteksi potensi gangguan sumur lebih awal, sehingga perbaikan bisa dilakukan tanpa menunggu sumur tersebut berhenti berproduksi,” tambah Bhaskara Aji.
Implementasi pertama OOIP pada 2023 memberikan dampak signifikan terhadap kinerja operasional PHE OSES. Jika sebelumnya tingkat ketepatan rencana perbaikan sumur hanya mencapai 69–82 persen, setelah penggunaan OOIP tingkat ketepatan tersebut naik menjadi 100 persen.
Tim proyek OOIP juga melakukan survei kepuasan pengguna, dan hasilnya sangat memuaskan dengan indeks kepuasan pengguna mencapai skor 4.9 dari skala maksimal 5. Ini menunjukkan penerimaan positif dari para pengguna terkait efisiensi dan efektivitas aplikasi ini dalam menunjang operasional sumur minyak dan gas.
Artikel ini ditulis oleh:
Abdulloh Hilmi