Bapanas Sebut Harga Beras di Indonesia Tak Terpengaruh Pasar Global

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai menghadiri Rapat Koordinasi Perubahan Neraca Komoditas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2026).
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi usai menghadiri Rapat Koordinasi Perubahan Neraca Komoditas di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Jumat (16/5/2026).

Jakarta, Bincang.id – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menyampaikan turunnya harga beras dunia tidak mempengaruhi harga beras di dalam negeri.

Arief mengatakan Presiden Prabowo Subianto telah berkomitmen bahwa Perum Bulog akan membeli gabah kering panen (GKP) dari petani sebesar Rp6.500 per kilogram, sehingga harga beras di Indonesia tidak terpengaruh dengan dunia.

“Jadi mau harga naik, harga turun, minimal Rp6.500 Bulog beli,” ujar Arief di Jakarta, Jumat (16/5).

Ia menjelaskan harga beras di pasar global sangat dipengaruhi oleh pasokan dan permintaan. Misalnya, harga beras di dunia naik saat India menghentikan ekspor dua tahun lalu.

Menurut dia, harga beras di Indonesia relatif stabil dan saat ini sedang memasuki masa panen raya, di mana cadangan beras pemerintah (CBP) yang berada di gudang Bulog mencapai 3,7 juta ton.

“Kalau sekarang harga beras di Indonesia relatif stabil ya, panen raya ini kita semua jaga dengan sangat baik, harga di petani baik, harga di konsumen baik,” imbuhnya.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan tren harga beras dunia menurun salah satunya karena Indonesia tidak lagi mengimpor beras.

“Kalau tren beras dunia menurun, karena pelanggan utama dan yang paling banyak membelinya tidak melakukan impor lagi yaitu Indonesia. Jadi faktor Indonesia tidak impor beras, bagi komoditas beras dunia ini sangat berpengaruh, karena kita adalah salah satu pelanggan impor dengan kuantitas yang terbesar,” ujar Sudaryono di Karawang, Jawa Barat, Kamis (15/5).

Kebijakan Indonesia untuk tidak lagi mengimpor beras membuat stok beras di level global menjadi oversupply sehingga membuat harga komoditas beras dunia menjadi turun.

“Begitu tidak impor, beras dunia oversupply, begitu oversupply harga beras dunia turun,” kata Sudaryono.

Menurut dia, harga beras secara nasional tidak terpengaruh oleh tren harga beras dunia yang menurun. Hal ini dikarenakan semua produksi beras Indonesia dilakukan di dalam negeri sehingga tidak ada masalah dan membuat panen padi menjadi melimpah.

Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *