Jakarta, bincang.id – Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects edisi Juni 2025 menyebut Tajikistan dan Bhutan sebagai negara dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi tertinggi di Asia, mengungguli India dan China.
“Ini akan menjadi tingkat pertumbuhan global paling lambat sejak 2008, kecuali pada masa resesi global secara menyeluruh,” tulis Bank Dunia dalam laporannya.
Tajikistan diproyeksikan tumbuh 7% pada 2025, sementara Bhutan diperkirakan menyusul dengan 6,6%. Di bawahnya, ada Mongolia dan India yang sama-sama tumbuh sebesar 6,3%.
Laporan serupa dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang dirilis April 2025 juga menguatkan tren ini. Menurut IMF, Bhutan justru menempati posisi pertama dengan pertumbuhan 7%, diikuti Tajikistan (6,7%), dan India (6,2%).
Sementara itu, Indonesia diperkirakan hanya mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,7% pada 2025, baik menurut Bank Dunia maupun IMF. Angka ini lebih rendah dibandingkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara.
Bank Dunia juga memproyeksikan pertumbuhan Indonesia pada 2026 hanya mencapai 4,8%, turun dari proyeksi awal tahun yang sebesar 5,1%.
“Meskipun beberapa negara akan mendapat manfaat dari dukungan kebijakan fiskal—seperti program belanja sosial dan investasi publik di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam—dampak makroekonomi penuh dari hambatan perdagangan yang lebih tinggi, yang sulit diprediksi, dapat menekan pertumbuhan,” tulis Bank Dunia dalam laporan tersebut.
Artikel ini ditulis oleh:
Abdul Jalil