Jakarta, bincang.id – Kilang Pertamina Internasional (KPI) kembali menorehkan pencapaian penting dengan tuntasnya pembangunan dua unit tangki raksasa di Terminal Lawe-Lawe, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Pembangunan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat sistem penyimpanan minyak mentah guna mendukung kesiapan operasional unit-unit utama hasil proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan–Lawe-Lawe. (8/10)
Pjs. Corporate Secretary KPI, Milla Suciyani, menjelaskan bahwa kedua tangki tersebut memiliki kapasitas luar biasa.
“Tangki ini merupakan tangki terbesar di regional Asia Tenggara. Satu tangki memiliki kapasitas sebesar 1 juta barrel. Dengan pembangunan dua tangki maka terdapat tambahan kemampuan inventori Kilang Balikpapan sebanyak 2 juta barrel,” kata Milla.
Secara fisik, tangki berdiameter 110 meter ini memiliki luas alas melebihi ukuran lapangan sepak bola dan setara dengan sekitar 47 lapangan padel standar. Plat baja yang digunakan mencapai ketebalan 43 milimeter dengan total panjang pengelasan hingga 20 kilometer per tangki.
Milla menjelaskan bahwa Terminal Lawe-Lawe memiliki peran krusial dalam rantai pasok kilang Balikpapan.
“Di terminal ini terdapat tangki-tangki penyimpanan bahan baku minyak mentah sebelum dikirimkan ke Kilang Balikpapan untuk diolah,” jelasnya.
Keandalan terminal ini turut diperkuat dengan keberadaan Single Point Mooring (SPM), yakni dermaga terapung tempat kapal tanker menyalurkan minyak mentah. Melalui proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe, KPI telah menuntaskan pemasangan satu unit SPM baru yang mampu menampung kapal berbobot hingga 320.000 DWT.
“Pengoperasian SPM baru ini akan meningkatkan fleksibilitas pengiriman minyak mentah, karena sebelumnya Kilang Balikpapan juga telah mengoperasikan SPM dengan kapasitas 150.000 DWT,” kata Milla.
SPM tersebut terhubung ke Terminal Lawe-Lawe melalui pipa berdiameter 52 inci sepanjang 20,2 kilometer, dengan 13,9 kilometer di antaranya melintasi laut dan sisanya di daratan. Sementara untuk penyaluran minyak mentah dari Terminal Lawe-Lawe ke Kilang Balikpapan, proyek ini juga mencakup pembangunan pipa berukuran 20 inci sepanjang 18,9 kilometer — sekitar 14,4 kilometer di darat dan sisanya di perairan Teluk Balikpapan.
Proyek pembangunan tangki dimulai sejak Oktober 2019. Menurut Milla, seiring dengan kemajuan signifikan proyek RDMP Balikpapan secara keseluruhan, KPI menargetkan pengisian perdana minyak mentah di tangki baru tersebut dapat dilakukan pada awal November 2025.
“Seluruh proyek yang dilaksanakan di Lawe-Lawe juga memberikan dampak pada pemakaian produk-produk dalam negeri. Tercatat angka TKDN proyek Lawe-Lawe periode sampai Desember 2024 di angka 40,49%,” kata Milla.
Tangki raksasa Lawe-Lawe merupakan salah satu komponen vital dari proyek RDMP Balikpapan–Lawe-Lawe yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan kilang dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari. Selain menambah kapasitas penyimpanan, keberadaan fasilitas ini memperkuat efisiensi manajemen inventori minyak mentah serta mendukung produksi bahan bakar berkualitas tinggi.
“Ini adalah langkah nyata KPI dalam mendukung pengembangan industri migas nasional yang modern dan berkelanjutan serta memberikan dampak yang positif untuk ketahanan energi nasional,” tutup Milla.
Artikel ini ditulis oleh:
Jimmy Julian