Jakarta, bincang.id – PT Pertamina Lubricants (PTPL), anak perusahaan PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading, terus berkomitmen menyediakan produk oli berkualitas tinggi sesuai standar internasional. Namun, peredaran oli palsu di pasaran menjadi tantangan serius yang dapat merugikan konsumen dan industri.
Direktur Utama PT Pertamina Lubricants, Werry Prayogi pada Kamis (20/2) menegaskan pentingnya perlindungan konsumen dari produk palsu.
“Kami memiliki tanggung jawab besar memastikan konsumen mendapatkan produk oli berkualitas dan terjamin keasliannya. Pemalsuan oli bukan hanya merugikan pengguna, tetapi juga mengancam industri dan negara. Kami mendukung penuh langkah penegak hukum untuk memberantas peredaran oli palsu dan akan terus menindak tegas pelaku pemalsuan,” ujar Werry.
Untuk menjamin mutu, seluruh produk oli Pertamina telah bersertifikasi SNI dan memenuhi standar internasional untuk segmen otomotif maupun industri. Ketua Asosiasi Pelumas Indonesia (Aspelindo), Sigit Pranowo, menyebut pemalsuan oli sebagai tindakan ilegal yang merugikan banyak pihak.
“Kami mendukung upaya Pertamina Lubricants dalam mengedukasi masyarakat serta bekerja sama dengan aparat hukum untuk menindak pelaku pemalsuan,” katanya.
VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, juga mengajak masyarakat aktif melaporkan peredaran oli palsu.
“Selain memberikan edukasi mengenai oli asli Pertamina, kami mengajak masyarakat berperan dalam pengawasan dengan melaporkan produk oli mencurigakan ke Contact Center Pertamina 135,” ungkapnya.
Dampak Penggunaan Oli Palsu
Oli palsu dapat merusak mesin kendaraan karena tidak memiliki formula dan aditif yang sesuai standar. Gesekan antar komponen meningkat, mempercepat keausan, dan menurunkan performa mesin. Dalam jangka panjang, hal ini bisa menyebabkan kerusakan fatal, yang berujung pada biaya perawatan lebih tinggi.
Nurudin, Quality Manager PT Pertamina Lubricants, menjelaskan, “Pada beberapa kasus, seperti oli diesel tanpa aditif detergent atau dispersant, kerusakan bisa terjadi seketika. Begitu pula dengan pelumas industri, misalnya pelumas kompresor, yang memerlukan spesifikasi khusus. Penggunaan pelumas palsu dapat langsung merusak sistem pelumasan.”
Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu Pertamina
Agar konsumen terhindar dari produk palsu, Pertamina Lubricants memberikan panduan sederhana untuk mengenali oli asli:
- QR Code Anti-Pemalsuan
Setiap botol oli asli memiliki QR Code unik berisi kombinasi 9-10 karakter angka dan huruf acak. Jika kode QR pada beberapa botol sama, produk tersebut kemungkinan palsu. Saat dipindai, QR Code akan mengarah ke situs LUBES ID, menampilkan informasi produk, nomor QR, kode batch, jumlah scan, dan lokasi scan. Pastikan data yang muncul sesuai dengan informasi di kemasan. - Hologram pada Tutup Botol
Oli asli Pertamina memiliki hologram dengan karakter titik (dot) yang hanya terlihat saat tutup botol dimiringkan 45 derajat. Jika hologram tampak berbeda atau mudah lepas, bisa jadi produk tersebut palsu. - Nomor Batch di Tutup dan Leher Botol
Produk asli memiliki nomor batch 8 digit yang tercetak jelas, sejajar, dan tidak terhapus dengan mudah. Nomor ini harus sama antara tutup botol dan leher botol. - Teknologi Triple Layer Botol
Ciri khas botol oli asli Pertamina adalah teknologi triple layer. Saat tutup dibuka, warna bagian dalam botol akan berbeda dengan warna luar, menunjukkan bahwa kemasan tidak dapat dipalsukan dengan mudah.
Tips Aman Membeli Oli Asli
Untuk menghindari pembelian oli palsu, konsumen disarankan membeli di tempat resmi, seperti:
- SPBU Pertamina
- Bengkel Fastron Auto Service dan Enduro Motor Service
- Bengkel resmi dan toko suku cadang terpercaya
Semua produk oli Pertamina dikembangkan menggunakan teknologi, sumber daya manusia, dan fasilitas produksi berstandar tinggi. Oli ini telah diuji oleh badan internasional seperti API, ACEA, JASO, serta mendapat sertifikasi dari Original Engine Manufacturer (OEM).
Dengan meningkatnya pemalsuan oli di pasaran, Pertamina Lubricants berharap masyarakat semakin waspada dan cermat dalam memilih produk. Dengan mengenali ciri-ciri oli asli, konsumen bisa menghindari risiko kerusakan mesin akibat produk palsu.
Artikel ini ditulis oleh:
Abdulloh Hilmi