Kilang Pertamina Dorong Efisiensi Operasional Lewat Transformasi Digital

KPI juga mengembangkan berbagai inovasi digital unggulan, seperti Market Advanced Tools for Analytics (MATA) yang berbasis AI

Jakarta, bincang.id – PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) terus memperkuat transformasi digital dalam operasionalnya sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing di era teknologi. Perusahaan mengoptimalkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI), big data, serta sistem automasi dalam berbagai lini bisnis energi.

Hal ini diungkapkan Direktur Sumber Daya Manusia dan Penunjang Bisnis KPI, Tenny Elfrida, saat berbicara dalam forum 41st Digital Transformation Summit di Jakarta, Rabu (15/10).

“Kami menggunakan teknologi digital dalam berbagai bidang, tidak hanya dalam hal teknis, tapi juga untuk hal-hal yang terkait dengan perencanaan, hingga untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih akurat,” ujar Tenny.

Menurut Tenny, proses digitalisasi di KPI dilakukan secara menyeluruh. Salah satunya di bidang manajemen sumber daya manusia melalui HC Data Platform, yang mengintegrasikan seluruh data human capital mulai dari rekrutmen, pelatihan, pengelolaan talenta, hingga masa pensiun. Platform tersebut memungkinkan manajemen menilai perkembangan dan kontribusi setiap pekerja secara komprehensif.

Ia menjelaskan, sistem ini juga mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data di bidang SDM, sehingga proses menjadi lebih transparan dan efisien. “Kami juga gunakan platform ini untuk mengambil keputusan terkait penempatan seseorang di posisi atau jabatan, apakah sesuai dengan kompetensinya dan apakah yang bersangkutan berkembang di posisi tersebut,” ungkap Tenny.

KPI juga mengembangkan berbagai inovasi digital unggulan, seperti Market Advanced Tools for Analytics (MATA) yang berbasis AI. Sistem ini mampu memprediksi pergerakan harga minyak dunia, membantu perusahaan menentukan harga dasar minyak mentah yang optimal, serta menyusun strategi lindung nilai (hedging) untuk meminimalisir potensi kerugian.

Selain itu, ada pula Predictive & Prescriptive Maintenance System (PPMS), sistem berbasis pembelajaran mesin yang dapat mendeteksi anomali pada peralatan kilang sejak dini—termasuk pada kompresor dan pompa. Dengan sistem ini, KPI dapat mencegah gangguan operasional tak terduga, mengurangi biaya perawatan, dan memperoleh rekomendasi tindakan yang tepat.

KPI juga memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan aspek keselamatan melalui sistem kamera pengawas RUVision yang sudah diterapkan di Kilang Balikpapan. Teknologi ini mampu mengenali potensi kebakaran, asap, kebocoran, hingga pelanggaran keselamatan kerja secara real-time.

“Ketika baru ada gejala yang mengarah pada kondisi yang tak aman yang bisa berujung pada kecelakaan, sistem ini langsung memberikan peringatan akan potensi yang mungkin terjadi, seperti kebakaran atau kebocoran,” tutur Tenny.

Lebih jauh, sistem ini juga mampu mendeteksi pelanggaran lainnya seperti individu yang tidak mengenakan alat pelindung diri sesuai standar keselamatan, maupun aktivitas berisiko yang dapat memicu bahaya. “Kedepannya sistem ini akan kami terapkan juga di seluruh kilang KPI, untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam proses operasional,” pungkas Tenny.

Artikel ini ditulis oleh:
Jimmy Julian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *