KKP Pacu Ekspor Perikanan, Nilai Bisnis Global Naik 55% Hingga 2030

Proyeksi 2030 menunjukkan nilai pasar meningkat dari 270 miliar dolar AS menjadi sekitar 420 miliar dolar AS.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP Tb Haeru Rahayu. (Humas KKP)

Jakarta, Bincang.id – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan bahwa penguatan sektor perikanan tangkap dan budidaya menjadi langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan protein masyarakat yang terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya KKP, Tb Haeru Rahayu (Tebe), menyatakan jumlah penduduk Indonesia yang hampir mencapai 300 juta jiwa mendorong kebutuhan protein dari pangan biru (blue food) semakin vital bagi ketahanan pangan berkelanjutan.

“Dengan jumlah penduduk yang besar, kebutuhan protein melalui pangan biru jelas sangat penting,” ujar Tebe dalam acara Outlook Tilapia 2025 di Jakarta, Kamis.

Ia menekankan bahwa konsumsi ikan menawarkan keunggulan gizi dibandingkan sumber protein lain. Riset Universitas Indonesia menunjukkan ikan dan udang mengandung nutrisi lebih baik daripada daging sapi, ayam, maupun telur.

“Data ini bukan untuk menjelekkan yang lain, tetapi kalau kita makan ikan, kelebihannya jauh lebih banyak,” tambah Tebe.

Menurut Tebe, langkah pemerintah memperkuat sektor kelautan dan perikanan sudah berada di jalur tepat. Protein ikan terbukti bermanfaat bagi kesehatan sekaligus memperkuat ketahanan pangan jangka panjang.

Tebe juga menyoroti potensi besar pangan biru di pasar global. Proyeksi 2030 memperlihatkan nilai pasar naik dari 270 miliar dolar AS menjadi sekitar 420 miliar dolar AS. Pasar tersebut meluas ke Amerika Utara, Eropa, Timur Tengah, Amerika Latin, dan Asia Pasifik. Kondisi ini membuka peluang bagi Indonesia untuk memperluas ekspor produk perikanan unggulan.

Dalam proyeksi itu, komoditas ikan diperkirakan mendominasi dengan nilai 322,58 miliar dolar AS. Udang juga tetap menjadi salah satu komoditas unggulan meski menghadapi sejumlah tantangan di perdagangan perikanan dunia.

Artikel ini ditulis oleh:
Bayu Anggara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *