Jakarta, Bincang.id – Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menargetkan pembangunan Sekolah Rakyat di 135 lokasi dapat selesai pada Juli 2026.
“Untuk membangun, sementara ini lokasinya, kita sudah survei bersama dengan teman-teman Kementerian Sosial dan pemerintah daerah (pemda) ada 135 lokasi, dan ini ditargetkan pembangunannya selesai pada Juli 2026,” ujar Dody di Jakarta, Jumat (9/5).
Menurut dia, pembangunan Sekolah Rakyat tersebut berdasarkan perhitungan Direktorat Jenderal Prasarana Strategis Kementerian PU membutuhkan luas lahan minimal 6-10 hektare.
“Kita bangun SD, SMP, SMA plus asramanya, plus tempat ibadahnya, sarana-prasarana olahraganya, dan harapannya adalah ini menuju pencapaian kemiskinan nol persen. Karena bagaimanapun salah satu upaya yang paling efektif, efisien untuk mengurangi kemiskinan adalah pendidikan,” katanya.
Pembangunan di 135 lokasi tersebut merupakan pembangunan Sekolah Rakyat untuk tahap II. Adapun untuk tahap I, Kementerian PU merenovasi beberapa area yang telah disiapkan bersama-sama baik oleh pemerintah daerah maupun Kementerian Sosial di 65 lokasi.
“Target utamanya (renovasi) Juli harus bisa diresmikan Pak Presiden RI, program Sekolah Rakyat ini pada Juli sudah bisa menerima murid untuk masuk persiapan masuk ke dalam sekolah sebenarnya. Pada Juli 2026, murid-murid yang sudah kita tampung sementara di tahap 1 bisa langsung bersekolah di gedung yang sebenarnya,” kata Dody.
Pembangunan Sekolah Rakyat dalam rangka pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pelaksanaan Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem
“Kita semua tahu kalau teman-teman kita yang masuk dalam kategori Desil 1 dan 2 itu memang tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan pendidikan yang cukup. Itulah kemudian Pak prabowo melihat ini sebagai suatu kesenjangan besar yang selama ini seolah-olah terlupakan, makanya kemudian beliau memerintahkan para menterinya untuk mempersiapkan sekolah rakyat ini,” kata Dody.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra