Jakarta, Bincang.id – Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih dengan mencopot lima menteri, Senin (8/9/2025). Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai reshuffle ini merupakan upaya Prabowo memulihkan kepercayaan rakyat.
“Pak Prabowo mau tidak mau harus memulihkan kepercayaan publik, dari distrust membangun trust building. Dan itu tidak mudah,” ujar Pangi Selasa (9/9).
Menurutnya, untuk memulihkan kepercayaan dan mengambil hati rakyat, Prabowo memang harus melakukan langkah strategis, antara lain dengan mencopot menteri-menteri yang selama ini menyusahkan rakyat. “Jangankan mereka (menteri) membela rakyat, kebijakannya, statement-nya saja kadang kurang sekali, kering sekali bicara tentang rakyat,” ujarnya.
Pangi menambahkan, kita tidak mungkin memilih menteri hanya berpegangan pada prinsip the right man on the right place atau zaken cabinet. “Tapi, menteri yang betul-betul berintegritas. Kalau menteri itu misalnya tidak berintegritas, di situlah persoalannya. Saya lihat ada menteri-menteri yang dicopot itu kan kelihatan ada indikasi Pak Prabowo dia lihat KPI integritas,” katanya.
Menurutnya, menteri yang dipilih ini bukan soal pintar atau tidak pintar, tapi jauh lebih penting adalah integritas. Menteri itu kerja tim. Yang penting menteri itu punya tim yang kuat, punya tenaga ahli yang kuat, staf ahli yang kuat, tim riset yang kuat. Mereka bekerja berdasarkan Key Performance Indicator (KPI) yang terukur.
“Akan menjadi musibah dan banyak masalah kalau menterinya tidak berintegritas. Jadi menteri yang berintegritas dan pro rakyat ini adalah tulang punggung Pak Prabowo sebagai modal beliau untuk menjaga, mengambil alih kembali empati dari rakyat, mengambil hati rakyat kembali,” jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo mencopot lima menteri yakni Menko Polkam Budi Gunawan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, dan Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo.
Dari lima menteri yang dicopot, baru tiga yang penggantinya sudah dilantik Presiden Prabowo pada Senin (8/9). Mereka adalah Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia, dan Ferry Joko Juliantono sebagai Menteri Koperasi.
Pejabat lainnya yang dilantik adalah Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan). Kepala Badan Penyelenggara Haji itu dilantik sebagai Menteri Haji dan Umrah. Kementerian Haji dan Umrah merupakan kementerian baru. Prabowo juga melantik Wakil Kepala BP Haji Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri Haji dan Umrah.
Para menteri dilantik berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86/P Tahun 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Menteri dan Wakil Menteri Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029.
“Berkenaan dengan posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, untuk sementara waktu memang Bapak Presiden belum menunjuk secara definitif siapa yang akan beliau tugaskan menjadi Menko Polkam. Sehingga untuk sementara waktu beliau akan menunjuk ad interim untuk menjabat sebagai Menko Polkam,” ucap Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi.
Prasetyo menyampaikan bahwa pengumuman resmi pejabat ad interim Menko Polkam akan disampaikan setelah penetapan ditandatangani. Sementara itu, untuk posisi Menpora, Mensesneg mengatakan bahwa pengganti Dito Ariotedjo tersebut berhalangan hadir dalam pelantikan kemarin.
“Jadi pengganti Menteri Pemuda dan Olahraga kebetulan posisi sedang di luar kota, sehingga tidak bisa mengikuti pelantikan pada sore hari. Akan dijadwalkan kembali di prosesi pelantikan yang berikutnya,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Arie Saputra