PFpreneur: Satu Langkah Strategis Pertamina Dorong Ribuan UMKM Berkarya

Kehadiran program seperti PFpreneur merupakan bukti nyata bahwa dukungan dari sektor swasta dan lembaga pendukung dapat menciptakan dampak positif yang signifikan

Produsen Produk Olahan Pisang yaitu Bananania saat memperoleh kesepakatan pembelian dari Buyer Kanada pada Pameran Trade Expo Indonesia 2024 yang digelar di ICE BSD. Bananania sebagai salah satu UMKM pemberdayaan perempuan binaan Pertamina.

Jakarta, bincang.id – Dalam rangka mewujudkan pemerataan ekonomi dan mendukung transformasi menuju Indonesia Emas 2045, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation meluncurkan program PFpreneur. Program ini ditujukan untuk mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya womenpreneur, agar semakin berkarya dan berkembang. Dengan memberikan stimulasi, pendampingan, dan pengembangan wirausaha, PFpreneur menjadi salah satu inisiatif strategis Pertamina untuk mengangkat potensi UMKM agar mampu bersaing baik di pasar nasional maupun internasional.

Menggali Potensi dan Menunjang Daya Saing UMKM

Program PFpreneur resmi dibuka sejak November tahun lalu dan kini telah memasuki tahap kurasi final. Dari total 13.860 UMKM yang mendaftar, sebanyak 1.053 UMKM berhasil lolos ke tahap akhir setelah menjalani dua tahapan kurasi yang ketat. Proses seleksi dilakukan secara daring melalui metode pre-test dan post-test, serta wawancara untuk mengukur keterampilan dan pengetahuan pelaku usaha setelah mendapatkan berbagai pelatihan dan pendampingan dari Pertamina.

Para peserta diminta untuk memaparkan business plan berbasis 5P, yakni product, price, place, promotion, dan people, serta menjelaskan profil usaha mereka melalui aplikasi pemasaran. Pendekatan ini tidak hanya menguji kesiapan teknis dan manajerial, tetapi juga mendorong para pelaku UMKM untuk berpikir strategis dalam mengembangkan usaha.

Pendampingan Intensif Menuju Inkubasi Bisnis

Dalam tahap kurasi final, UMKM yang telah lolos akan diseleksi lebih lanjut menjadi 350 unit usaha untuk menjadi binaan program PFpreneur. UMKM terpilih ini nantinya akan mengikuti tahapan inkubasi bisnis selama tiga bulan. Masa inkubasi ini menjadi periode penting di mana para peserta mendapatkan akses pembinaan lanjutan, termasuk pelatihan melalui UMK Academy, bantuan legalitas sertifikasi, pemanfaatan teknologi tepat guna, dan akses ke berbagai pameran yang diselenggarakan oleh Pertamina.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyatakan,

“Program PFpreneur Pertamina ini mendorong UMKM yang relatif baru, untuk berkembang. Melalui pendampingan dan pelatihan dari mentor ahli kewirausahaan, Pertamina mendorong UMKM menjadi lebih menarik dan berkualitas. Hal ini diharapkan menjadi modal dasar bagi UMKM untuk bisa lebih berdaya saing.”

Pernyataan tersebut menegaskan komitmen Pertamina untuk terus mendukung UMKM agar mampu memanfaatkan peluang pasar dengan optimal serta memperkuat ekosistem kewirausahaan di tanah air.

Transformasi Digital dan Peningkatan Kompetensi

Salah satu keunggulan dari program PFpreneur adalah pendekatan digital yang diterapkan dalam proses kurasi dan pendampingan. Seluruh proses, mulai dari pendaftaran, pre-test, hingga wawancara, dilakukan secara daring. Hal ini mempermudah akses bagi UMKM dari berbagai daerah di Indonesia untuk ikut serta tanpa terbentur kendala geografis.

Selain itu, program ini juga memberikan pelatihan yang komprehensif, mencakup aspek pemasaran, manajemen keuangan, dan pengembangan produk. Dengan demikian, para pelaku UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan praktis, tetapi juga pembekalan strategis yang diperlukan untuk menghadapi tantangan pasar. Pendekatan berbasis 5P yang diterapkan dalam penyusunan business plan menjadi landasan bagi UMKM untuk mengevaluasi serta mengoptimalkan setiap aspek operasional usaha mereka.

Dorongan untuk Mencapai Pasar yang Lebih Luas

Direktur Operasi Pertamina Foundation, Yulius S. Bulo, menyampaikan harapannya bahwa program PFpreneur dapat membantu UMKM womenpreneur memperluas jangkauan pasar.

“Harapannya, pelatihan-pelatihan yang telah diikuti dalam proses seleksi PFpreneur, meningkatkan kapasitas dan kompetensi, sekaligus memperluas jangkauan pemasaran produk. Ada pembekalan yang kami berikan selama tiga bulan ini, memperluas jangkauan produk UMKM wirausaha perempuan, dari lokal menjadi regional, nasional, bahkan internasional. Tentu yang paling penting juga adalah mampu ​​meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif, sesuai Asta Cita pemerintah.”

Dengan strategi ini, diharapkan para pelaku UMKM tidak hanya mampu mempertahankan usaha di tingkat lokal, tetapi juga dapat merambah ke pasar yang lebih luas. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama masa inkubasi diharapkan menjadi modal utama untuk mencapai tingkat ekspor dan kolaborasi dengan marketplace global.

Kisah Sukses sebagai Inspirasi

Beberapa kisah sukses alumni PFpreneur telah menjadi bukti nyata dari efektivitas program ini. Misalnya, UMKM “Agromina Fiber” berhasil mencatatkan transaksi sebesar Rp350 juta dalam ajang Inacraft 2024. Sementara itu, Mutiara Handycraft, yang dikelola oleh wirausaha difabel, meraih transaksi home decor sebesar Rp200 juta di SMEXPO Yogyakarta 2024.

Prestasi ini semakin mengukuhkan posisi UMKM Indonesia di ajang Trade Expo Indonesia 2024, di mana transaksinya mencapai Rp500 juta serta mampu melakukan ekspor ke Australia. Bahkan, UMKM “Bananania” mampu menjalin kerja sama dengan marketplace dari Kanada, Archipelago, melalui partisipasinya di ajang perdagangan internasional tersebut.

Keberhasilan-keberhasilan tersebut tidak hanya meningkatkan kepercayaan diri para pelaku usaha, tetapi juga memberikan motivasi kepada UMKM lain untuk terus berinovasi dan meningkatkan daya saing. VP CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero), Rudi Ariffianto, memberikan motivasi dengan mengatakan,

“Menuju UMKM yang berdaya saing butuh proses, bahkan mungkin prosesnya tidak mudah. Banyak binaan Pertamina yang kini punya kualitas ekspor mengikuti proses rangkaian pembinaan yang panjang dan banyak lika-liku. Namun, jangan khawatir, selama proses tersebut, banyak pengetahuan yang bisa diperoleh dari Pertamina maupun dari jejaring UMKM seluruh Indonesia untuk membuat usaha womenpreneur naik kelas.”

Motivasi ini menekankan pentingnya kesabaran dan konsistensi dalam menjalani proses pembinaan, di mana setiap tantangan yang dihadapi adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh.

Implikasi Ekonomi dan Sosial bagi Indonesia

Program PFpreneur tidak hanya berdampak pada peningkatan kapasitas UMKM secara individual, tetapi juga memiliki implikasi yang lebih luas bagi perekonomian nasional. Dengan peningkatan kompetensi dan daya saing UMKM, diharapkan tercipta lapangan kerja baru serta merangsang pertumbuhan industri kreatif. UMKM yang kuat akan menjadi tulang punggung ekonomi lokal yang mampu mendorong pemerataan pendapatan dan memperkuat struktur ekonomi nasional.

Selain itu, dukungan terhadap womenpreneur melalui program PFpreneur juga turut membuka peluang bagi peningkatan partisipasi perempuan dalam dunia ekonomi. Dengan memberikan akses pelatihan dan pendampingan yang setara, Pertamina Foundation membantu mengurangi kesenjangan gender dalam sektor kewirausahaan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendorong inklusivitas dan pemerataan kesempatan di seluruh lapisan masyarakat.

Komitmen Pertamina dalam Mendorong Kewirausahaan

Peluncuran PFpreneur merupakan wujud nyata komitmen PT Pertamina (Persero) dalam mendukung pertumbuhan UMKM dan kewirausahaan di Indonesia. Melalui berbagai program pendampingan, pelatihan, dan penyediaan akses pasar, Pertamina berupaya menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif bagi UMKM untuk tumbuh dan berkembang. Inisiatif ini juga mencerminkan sinergi antara sektor korporat dengan aspirasi nasional untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Melalui program PFpreneur, Pertamina tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan dalam pembentukan karakter dan kemampuan berwirausaha para pelaku UMKM. Upaya ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pelaku usaha untuk terus berinovasi dan meningkatkan nilai tambah produk mereka, sehingga mampu bersaing di tingkat regional, nasional, bahkan internasional.

Tantangan dan Prospek ke Depan

Meski program PFpreneur telah menunjukkan hasil positif, tantangan dalam pendampingan UMKM masih tetap ada. Proses inkubasi selama tiga bulan tentunya akan menghadapi dinamika yang beragam, mulai dari adaptasi teknologi hingga perubahan tren pasar. Namun, dengan dukungan pendampingan intensif dari mentor-mentor ahli dan sinergi dengan berbagai pihak, diharapkan tantangan tersebut dapat diatasi secara sistematis.

Ke depan, Pertamina Foundation berencana untuk terus mengembangkan program ini dengan menambah jumlah peserta serta memperluas jaringan pendampingan ke berbagai daerah. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan dampak positif secara lebih luas, tidak hanya dalam peningkatan daya saing UMKM, tetapi juga dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan semangat untuk mendorong UMKM, khususnya womenpreneur, PFpreneur menjadi langkah strategis Pertamina dalam mendukung pemerataan ekonomi dan transformasi industri kewirausahaan di Indonesia. Program yang telah menyeleksi ribuan UMKM ini membuka peluang bagi para pelaku usaha untuk mendapatkan pendampingan, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas. Seiring dengan terus berkembangnya inisiatif ini, diharapkan UMKM Indonesia semakin berdaya saing, mampu bersaing di pasar global, dan berkontribusi nyata bagi pencapaian Indonesia Emas 2045.

Dalam era transformasi ekonomi digital, kehadiran program seperti PFpreneur merupakan bukti nyata bahwa dukungan dari sektor swasta dan lembaga pendukung dapat menciptakan dampak positif yang signifikan. Dengan demikian, para pelaku UMKM, terutama yang dikelola oleh perempuan, diberikan kesempatan untuk mengasah kemampuan, meningkatkan kapasitas, dan menjadikan produk mereka sebagai kekuatan ekonomi nasional.

Pertamina Foundation, melalui PFpreneur, mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha untuk bersama-sama mengukir kisah sukses baru, memajukan industri kreatif, serta membuka jalan bagi pemerataan kesejahteraan di seluruh nusantara. Program ini tidak hanya menjadi momentum untuk mengoptimalkan potensi UMKM, tetapi juga sebagai tonggak penting dalam perjalanan menuju Indonesia yang lebih adil, inklusif, dan berdaya saing di kancah global.

Artikel ini ditulis oleh:
Abdulloh Hilmi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *